Kulon Progo, suarapasar.com : Bupati Kulon Progo, Dr. H. R. Agung Setyawan, ST.,M.Sc.,M.M, bersama jajaran Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah melakukan peninjauan di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Kapanewon Temon pada Senin (24/03/2025).
Peninjauan ini guna memastikan stok BBM dan LPG di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya di Kulon Progo mencukupi untuk kebutuhan selama Idul Fitri 2025.
“Hari ini pengecekan kesiapan stok atau jumlah ketersediaan bahan bakar di SPBU dapat dipastikan aman sampai masa Idul Fitri nanti” kata Agung.
Kualitas BBM juga dijamin telah sesuai standar mutu yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas).
“Tadi dilakukan uji tera atau pengujian secara liter, dalam artian kita uji yang keluar dari pompa mengindikasikan takaran literan sama dengan alat tera kapasitas 20 liter keluar sama persis dengan penunjuk dipompa. Selain uji tera tadi juga di uji density atau kepadatan untuk menentukan kualitas bahan bakar. Yang kita uji tadi Pertamax dengan density toleransi yang masuk tadi 0,17 masih masuk range density kualitas yang ditentukan migas,” terang Agung.
Berdasar pengujian yang dilakukan, BBM yang dijual juga tidak terkontaminasi air.
“Tadi juga diuji apakah ada rembesan yang masuk tabung penampung minyak. Dengan mengoleskan pasta penanda air pada alat uji hasilnya warna yang dioleskan ketika dimasukkan kedalam tabung tidak mengalami perubahan warna yang berarti mengindikasikan tidak ada air yang masuk tabung penampung. Sehingga boleh dikatakan bahan bakar yang dijual tidak terkontaminasi air,” imbuhnya.
Bupati Kulon Progo meyakini produk Pertamina yang dijual di SPBU khususnya di wilayah Kulon Progo telah terjamin mutunya.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyatakan bahwa SPBU Pertamina di seputar Kulon Progo normal, aman, lancar dan kualitasnya terjaga,” tegasnya.
General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Aribawa menjamin kualitas BBM yang dijual di setiap SPBU selama Idul Fitri 2025 dipastikan sesuai dengan aturan yang ada.
“Semua SPBU dari pengawasan sangat ketat, mulai dari di Rewulu ada quality kontrol yang ketat. Kemudian proses sampai ke SPBU. SPBU wajib pengecekan mutu. Kemudian setiap pagi sebelum melayani konsumen wajib cek kondisi mutu. Saat ini kami juga pajang sampel BBM agar masyarakat tidak khawatir dengan produk yang kita jual di SPBU,” katanya. (Wds/drw)