20 Tahun Tak Pernah Ada Perbaikan, Jalan Inspeksi Cekelan,Penghubung RSUD – Kulur Segera Diperbaiki

Kulon Progo, suarapasar.com : Komisi C DPRD DIY meninjau langsung kondisi jalan inspeksi daerah irigasi Kalibawang di barat simpang Cekelan Karangsari Pengasih Kulon Progo atau jalur jalan penghubung RSUD Wates – Kulur.

Peninjauan ini menindaklanjuti aduan masyarakat melalui Pemerintah Kalurahan Karangsari ke Komisi C DPRD DIY.

Carik Karangsari Pengasih Kulon Progo, Ari Wibowo mengatakan jalan inspeksi yang ada merupakan jalur lalu lintas warga dan menjadi jalur penghubung RSUD Wates ke Ngulakan Kokap dan Kulur Temon. Apalagi pasca penutupan sejumlah perlintasan sebidang kereta api di wilayah tersebut, jalan inspeksi menjadi akses utama masyarakat sekitar. Namun, kondisinya rusak dan sudah 20 tahun tidak pernah ada perbaikan.

“Sudah rusak ini kan sudah 20 tahun gak diperbaiki. Dan bukan kewenangan dari Kelurahan bukan kewenangan dari kabupaten bukan juga kewenangan juga dari provinsi.  Kita bingung, lalu kami bersurat ke Komisi C DPRD DIY karena wilayah BBWSO kami minta bantuan Komisi C adanya keluhan ini. Dan ini akses utama  warga masyarakat, sehubungan jalur-jalur Kai ini ditutup akhirnya hanya ada underpass untuk motong jalan dan ini sebagai jalur utama dari RSUD Wates ke Kulur. Selain jalur utama ini juga jalur evakuasi,” terang Ari Wibowo di hadapan Pimpinan dan anggota Komisi C serta Pejabat BBWS Serayu Opak saat peninjauan di jalan inspeksi Karangsari Pengasih Selasa (5/8/2025).

Warga berharap ada perbaikan jalan inspeksi agar memudahkan warga beraktivitas.

“Seberapapun panjang perbaikannya kami terima yang penting dari ruas perempatan Cekelan ini bisa lebih baik lagi,” imbuhnya.

Warga setempat, Setiawan Tri Widodo mengatakan jalan inspeksi ini sangat penting bagi masyarakat. Selain akses utama masyarakat juga mendukung pertanian.

“Karena dengan adanya penutupan perlintasan sebidang dari PT.KAI, kita tidak boleh melintas melewati rel. Jadi kemudian kita itu kan sekarang itu dari utara rel ke selatan untuk lewat jalan di selatan rel itu kan bingung, makanya ini jalannya salah satunya akses masyarakat utara rel untuk bisa ke selatan. Ini menjadi akses penting dan kaitannya dengan ketahanan pangan, ini merupakan salah satu prioritas untuk para petani, bahkan warga semuanya,” tuturnya.

Menanggapi keluhan warga dan melihat kondisi di lapangan, Ketua Komisi C DPRD DIY Nur Subiyantoro menjelaskan saat ini sesuai Inpres No 2 tahun 2025 memang ada perintah perbaikan saluran irigasi termasuk perbaikan saluran irigasi Kalibawang yang tengah berlangsung.

Ketua Komisi C DPRD DIY Nur Subiyantoro

DPRD DIY mendorong agar selain penanganan di saluran irigasinya BBWS juga mengalokasikan untuk perbaikan jalan inspeksi guna mendukung aktivitas dan keselamatan warga.

“Ada inpres 2/2025 terkait dengan perintah dari Pak Presiden untuk memperbaiki saluran irigasi. Nah, kebetulan ini ada jalan inspeksinya. Kita sudah diskusi karena ini memang ini kebutuhan masyarakat dan emergency sering ada kecelakaan, nah, ini nanti agar sekecil apapun disisihkan untuk penanganan untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi di sini. Nah, nanti di tahun berikutnya akan kita anggarkan lagi seandainya nanti belum cukup begitu,” katanya.

Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) BBWS Serayu Opak, Kuji Murtiningrum menjelaskan pada tahun ini sudah ada program untuk rehabilitasi di daerah irigasi Kalibawang dengan anggaran sekitar Rp 20 Milyar. Pihaknya akan melakukan optimalisasi perbaikan di sejumlah titik saluran irigasi Kalibawang tersebut agar kemudian bisa dilakukan perbaikan jalan inspeksinya juga. Pihaknya juga merencanakan perbaikan lagi di tahun 2026.

“Karena memang luas wilayah untuk penanganan ini tersebar. Nah, tapi untuk sesuai dengan aspirasi dari surat usulan dari kalurahan, kami akan sisihkan dan kami optimasi saluran-saluran yang lain supaya kami bisa kerjakan saluran saluran di daerah ini dan juga jalan inspeksinya,” kata Kuji.

Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) BBWS Serayu Opak, Kuji Murtiningrum

Diakui Kuji, fokus utama sebenarnya di dalam saluran irigasi supaya jangan terjadi ada putus pengaliran yang mengganggu para petani jika nanti masuk musim tanam. Namun pihaknya akan mengupayakan juga dilakukan perbaikan jalan inspeksi.

“Kami sudah berusaha upayakan. Kami sisihkan untuk daerah di tempat lain untuk bisa dikerjakan di sini. Mungkin kalaupun tidak 2 km persis, tapi setidaknya garis besar utamanya sudah kami kerjakan. Yang paling parah ya. Untuk jalan inspeksi pengerjaannya tentu sekarang karena masih sebagian pematian air, kami masih kerja dalam saluran. Ketika nanti air mengalir, kami kerja yang di atas saluran gitu,” pungkasnya.

Anggota Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin mengatakan selain perbaikan yang akan dilakukan BBWS, sebagai penanganan jangka panjang, pihaknya mendorong peningkatan status jalan inspeksi ini menjadi jalan kabupaten seiring tingginya pemanfaatan jalan.

“Jalan inspeksi bisa ditingkatkan menjadi jalan kabupaten. Pernah toh yang Gejayan ke timur itu juga. Nanti menjadi catatan. Bisa diusulkan menjadi jalan kabupaten,” katanya. (wds/drw)