Pemkot Yogyakarta Perkuat Daya Saing UMKM Lewat Pendampingan Digital dan Desain Produk

Umbulharjo, suarapasar.com – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Dinperinkopukm) terus memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan berbagai program pendampingan. Upaya tersebut meliputi pelatihan pemasaran digital, peningkatan kualitas kemasan, serta penguatan strategi branding agar produk lokal mampu bersaing di pasar yang kompetitif.

Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dinperinkopukm Kota Yogyakarta, Bebasari Sitarini, menyampaikan bahwa tantangan utama UMKM saat ini bukan hanya produksi, tetapi bagaimana produk mereka mampu menembus pasar digital.

“Kami mendorong para pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan perubahan. Salah satunya melalui pelatihan digital marketing, penggunaan media sosial untuk promosi, serta pendampingan desain dan inovasi kemasan agar produk mereka lebih menarik di pasar,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

Pendampingan dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dengan menggandeng STSRD Visi Indonesia untuk memperkuat branding dan desain produk. Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan hotel, swalayan, dan pengusaha restoran dalam kegiatan kurasi dan pemasaran produk lokal.

“Pendampingannya seputar branding produk, pemanfaatan media sosial untuk pemasaran, upgrade kemasan, hingga konsultasi desain logo agar merek mereka punya ciri khas dan nilai jual yang lebih kuat. Kemudian ada juga kurasi produk dengan beberapa mitra seperti Hotel UIN, Manna Kampus, Waroeng SS dan lainnya,” terang Sita.

Melalui kegiatan kurasi, produk UMKM diseleksi agar memenuhi standar kualitas pasar modern dan industri perhotelan. Dengan begitu, pelaku usaha memiliki kesempatan memperluas jangkauan pasar ke jaringan mitra seperti hotel, restoran, swalayan, dan pusat oleh-oleh.

Salah satu pelaku UMKM dampingan Dinperinkopukm, Sumandari, pemilik produk Gendhis NR yang menjual gula jawa aneka rasa dan jamu tradisional, mengaku mendapat banyak manfaat dari program pendampingan sejak April 2025.

“Saya banyak belajar dari berbagai kegiatan pendampingan, terutama soal pemanfaatan media sosial untuk promosi, pembuatan konten foto dan video, juga kemasan produk. Sekarang jadi paham cara mengambil gambar yang lebih bagus, membuat video singkat, menambahkan latar musik,” ungkapnya, Selasa (4/11/2025).

Ia juga menuturkan bahwa kini lebih percaya diri mengelola media sosial secara mandiri.
“Awalnya saya kira harus punya admin untuk mengurus media sosial, tapi ternyata tidak. Dengan pelatihan ini saya belajar caranya, jadi sekarang saya bisa kelola sendiri mulai dari upload foto, buat caption, sampai membalas pesan dari pelanggan,” jelasnya.

Pendampingan dalam aspek kemasan juga membawa perubahan besar bagi produknya.
“Untuk kemasan juga banyak dibimbing. Dulu tampilannya masih pakai stiker biasa, sekarang sudah lebih menarik dan ada identitas produknya, ada juga kemasan kardus. Orang jadi lebih mudah mengenali dan tampilan lebih profesional,” tambahnya.

Sumandari turut mengapresiasi kesempatan mengikuti berbagai expo dan bazar yang membuka peluang memperluas jaringan pemasaran.
“Kami beberapa kali diberi kesempatan ikut sebagai tenant, terakhir saat acara Wisuda STSRD di Hotel Merbabu. Kemarin juga ikut kurasi produk, masih menunggu hasilnya apakah lolos atau tidak. Harapannya kemitraan pemasaran bisa semakin banyak, karena dari sisi produksi kami siap, tinggal bagaimana agar produk lebih cepat terserap pasar,” tutupnya.(prg,wur)