Yogyakarta, suarapasar.com : Komisi A DPRD DIY mengingatkan agar Pemda DIY lebih serius mempersiapkan mitigasi dan rekayasa dalam menyambut kunjungan pemudik dan wisatawan saat libur lebaran tahun 2025 ini.
“Berbeda dengan daerah yang lain, di Jogja ini ada arus mudik yang datang ada, yang pergi juga ada terutama para pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang sehari-hari di Jogja, dan berpulang ke kampungnya,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dalam diskusi Strategi Pengelolaan Ketertiban Umum di Masa Mudik dan Perayaan Idul Fitri, Rabu (19/3/2025).
Eko Suwanto menegaskan, berbagai mitigasi dengan rekayasa dalam pelaksanaan libur lebaran menjadi hal penting.
Mitigasi bencana penting dilakukan agar ada kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana mulai dari hidrometeorologi, serta Gunung Merapi yang saat ini masih berstatus Siaga Level III.
“Kepada kepolisian pun kami juga berharap nanti koordinasi dengan Pemda Sleman untuk memastikan 7 km dari puncak merapi ini betul-betul bersih dari aktivitas. Jangan sampai nanti pas ada erupsi, kemudian di dalamnya ada masyarakat dan ini pasti akan berbahaya kita semua,” lanjut Eko Suwanto.
Sekda DIY diwakili Kepala Pelaksana BPBD DIY yang juga Plt Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, libur lebaran akan menjadi libur terpanjang pada tahun ini dan diperkirakan jumlah kedatangan pemudik sebanyak 6 juta orang, ditambah lagi diberlakukannya Work From Anywhere (WFA) 24 Maret 2025.
Infrastruktur pendukung kelancaran arus lalu lintas seperti perbaikan jalan dan perlengkapan serta fasilitas pendukung lainnya seperti posko kesehatan, tempat istirahat, dan prasarana lainnya juga terus disiapkan.
“Dinas PU ESDM DIY juga tengah memperbaiki jalan-jalan yang rusak seperti di Nanggulan Kulon Progo jalur ke Magelang yang putus beberapa waktu lalu, dan juga ada berapa longsor yang kemarin kejadian di Clongop Gedangsari,” kata Noviar, dalam paparannya mewakili Sekda DIY, pada diskusi Strategi Pengelolaan Ketertiban Umum di Masa Mudik dan Perayaan Idul Fitri, Rabu (19/3/2025).
Sementara, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan, pada lebaran kali ini operasi ketupat progo akan berlangsung lebih lama dari biasanya yakni selama 17 hari dari 23 Maret sampai tanggal 7 April 2025.
Ia mengimbau agar para pemudik maupun wisatawan tetap mengutamakan keselamatan, hal ini penting melihat data laka pada saat operasi ketupat 2023 dan 2024 lalu, ada kenaikan secara kuantitas terjadi kenaikan sekitar 25% atau 51 kejadian.
AKBP Widya menjelaskan, pada lebaran tahun ini, Polda DIY akan menambahkan dua kamera counting traffic dari tahun sebelumnya ada tujuh kamera diperbatasan provinsi DIY, untuk melihat data kendaraan masuk. Dua kamera ini akan dipasangkan di Ngawen dan Clongop, perbatasan antara Wedi dan Gedangsari.
“Kalau kita melihat perhitungan kendaraan memang terjadi kenaikan ya. Kita berharap, dengan kerja sama kita semua di tahun ini pada saat lebaran tahun ini akan semakin lancar, angka kejadian dan korban lakalantas juga harapannya bisa turun,” katanya. (wds/drw)