Pemkot Yogyakarta Bedah Dua Rumah Tak Layak Huni di Klitren dengan Dukungan CSR BPD DIY

Gondokusuman, suarapasar.com – Pemerintah Kota Yogyakarta kembali melaksanakan program bedah rumah bagi warga kurang mampu di wilayah Klitren, Gondokusuman, Minggu (16/11). Melalui dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank BPD DIY sebesar Rp40 juta serta gotong royong warga dan perangkat daerah, dua hunian berhasil mendapatkan bantuan perbaikan.

Dua rumah yang dibantu masing-masing milik Catur Harsono di Klitren Lor GK III/224, RT 11/RW 03, dan rumah milik Desy Wulandari di Kepuh GK III/837, RT 41/RW 11, Klitren, Gondokusuman.

 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, turun langsung memeriksa kondisi dua rumah tersebut. Ia menegaskan bahwa peningkatan hunian warga tidak hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga perbaikan sanitasi agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit. “Kita itu sering diare, sering mencret, sering terkontaminasi E. coli karena kondisi seperti ini. Antara dapur dan tempat cuci sangat dekat, piring terkontaminasi cipratan air dari toiletnya. Hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.

 

Hasto menjelaskan bahwa rumah pertama dihuni oleh lansia perempuan dengan kondisi ekonomi terbatas, sedangkan rumah kedua ditinggali keluarga dengan tiga anak usia sekolah sehingga membutuhkan lingkungan yang lebih layak dan aman. “Di Kota Yogyakarta ini banyak janda lansia ekonominya lemah. Bedah rumah hari ini tepat karena kita membantu lansia perempuan, dan rumah kedua ada anak kecil, tiga anak masih sekolah. Ini juga sangat penting,” jelasnya.

Wali Kota juga mengapresiasi kontribusi Bank BPD DIY dan gotong royong perangkat daerah yang ikut mendukung program ini. “BPD tidak henti-hentinya. Hari ini mengeluarkan 40 juta. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada BPD DIY. Kalau Perpustakaan banyak bukunya, kalau BPPKAD banyak uangnya,” kata Hasto.

 

Penerima bantuan, Desy Wulandari, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. Ia memaparkan bahwa renovasi mencakup atap, lantai, dan dinding. “Dinding itu yang jadi sekat, gawang pintu kalau bahasa Jawanya. Mau dibuat sekat-sekat, ini kan masih dari triplek,” jelasnya.

Sementara itu, Catur Harsono juga menyampaikan terima kasih atas bantuan perbaikan atap rumahnya yang selama ini mengalami kerusakan parah dan kerap bocor ketika hujan. “Saya remen, wong dibantu pemerintah. Nek ora dibantu, yo mboten saget. Matur nuwun sanget,” ucapnya. Ia berharap perbaikan ini dapat membuat rumahnya kembali layak huni dan tidak bocor lagi.(prg,wur)