Yogyakarta (26/09/2025), suarapasar.com – Pemda DIY kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih skor tertinggi nasional dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2025, yakni 89,25. Capaian tersebut diumumkan dalam Rakornas Capaian IDI 2025 yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) RI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (25/9).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Lilik Andi Aryanto, menerima penghargaan secara langsung dari Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenkopolkam RI. Ia menyampaikan, nilai IDI DIY tahun ini meningkat 5,37 poin dari capaian 2024 yang berada pada angka 83,88.
“DIY kembali menempati posisi pertama IDI secara nasional. Hal ini menegaskan bahwa DIY berhasil menjaga dan memperkuat iklim demokrasi yang partisipatif, inklusif, dan berlandaskan hukum,” ungkapnya.
Menurut Lilik, capaian ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan. Selain menunjukkan tingginya kualitas demokrasi di DIY, prestasi ini juga menuntut konsistensi dalam menjaga serta meningkatkan mutu demokrasi di masa depan. Ia menegaskan keberhasilan tersebut merupakan kerja bersama Pemda DIY, BPS DIY, Tim Pokja IDI, serta dukungan penuh masyarakat.
“Capaian ini merupakan kerja bersama Pemda DIY dengan BPS DIY dan Tim Kelompok Kerja IDI DIY. Karenanya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam capaian nilai IDI ini, termasuk kepada seluruh masyarakat DIY,” paparnya.
Ia berharap kualitas demokrasi di DIY dapat terus meningkat, tidak hanya sebatas skor, melainkan juga tercermin dalam praktik demokrasi yang nyata, berpihak pada rakyat, dan selaras dengan nilai-nilai budaya lokal.
“Peningkatan IDI DIY tidak terlepas dari praktik demokrasi yang tumbuh sejalan dengan kultur masyarakat Yogyakarta. Ruang-ruang kebebasan sipil telah dijamin melalui kebebasan berpendapat, peran media, serta ruang dialog yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menyampaikan kritik secara konstruktif. Inilah yang menjadi kekuatan demokrasi di DIY,” imbuhnya.
Deputi Bidang Koordinator Politik Dalam Negeri Kemenkopolkam RI, Mayjen TNI Heri Wiranto, menekankan bahwa demokrasi Indonesia memiliki karakter khas sebagai negara multikultural, multietnik, dan multireligius yang tidak bisa disamakan dengan negara lain. Pemerintah pusat, kata dia, akan terus mendukung penguatan demokrasi nasional melalui sinergi kebijakan pusat dan daerah.
“Untuk itu, diharapkan seluruh pihak dapat bersama-sama menciptakan kultur demokrasi yang damai dan berkualitas, sejalan dengan akar budaya dan nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki. Dan kami selalu memastikan terjalin sinergitas dan sinkronisasi kebijakan, baik di pusat maupun daerah dalam mencapai target-target pembangunan memperkokoh demokrasi melalui optimalisasi IDI secara berkelanjutan,” paparnya.
Heri menambahkan, IDI merupakan salah satu dari tiga instrumen pengukuran demokrasi di Indonesia dengan fokus pada aspek Kebebasan Sipil, Kesetaraan, serta Kapasitas Lembaga Demokrasi. Skor IDI berkisar 0–100 dengan kategori rendah (0–60), sedang (60–80), dan tinggi (80–100).
(prg,wur)