“Ocelli” Alat Pantau Serangga Otomatis Karya Dosen UMY

Yogyakarta, suarapasar.com : Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dina Wahyu Trisnawati, M.Agr., Ph.D., bersama tim lintas disiplin, berhasil mengembangkan alat pemantauan serangga otomatis yang dinamakan “Ocelli”.

Dina Wahyu Trisnawati, M.Agr., Ph.D., Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dina Wahyu Trisnawati, M.Agr., Ph.D., mengatakan inovasi ini hadir sebagai solusi atas keterbatasan metode pemantauan manual dan sekaligus mendukung sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia.

“Serangan hama serangga masih menjadi tantangan serius dalam ekosistem pertanian. Selama ini, petani harus melakukan sensus secara manual untuk mengetahui tingkat serangan hama, baik melalui pengambilan sampel langsung maupun penggunaan perangkap tradisional. Proses ini tidak hanya memerlukan waktu lama, tetapi juga sumber daya besar dalam hal tenaga dan biaya. Bahkan, hasilnya sering kali tidak akurat jika ada faktor-faktor lingkungan yang luput dari pengamatan,” urai Dina Wahyu Trisnawati, M.Agr., Ph.D., Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dina Wahyu Trisnawati, M.Agr., Ph.D.,

Dijelaskan Dina, alat yang dibuatnya berfungsi untuk memantau populasi serangga di lahan pertanian.

“Karena tidak semua serangga bersifat hama, maka penting bagi petani mengetahui kapan populasi hama mulai melebihi ambang batas. Itulah yang coba kami bantu lewat Ocelli,” ujar Dina seperti dikutip dari laman situs umy Minggu (6/7/2025).

Menurut Dina, dibandingkan metode konvensional, Ocelli menawarkan keunggulan dalam hal akurasi dan kecepatan. Jika pemantauan manual bisa memakan waktu berbulan-bulan sementara pertumbuhan tanaman terus berjalan, Ocelli memungkinkan pemantauan dilakukan secara real-time dengan bantuan teknologi sensor lingkungan.

“Hal ini memungkinkan petani melakukan intervensi lebih cepat dan tepat sasaran,” tandasnya.

Dalam prosesnya, data hasil pemantauan dikirimkan secara otomatis melalui teknologi Internet of Things (IoT) ke server dan dapat diakses langsung oleh petani melalui dashboard interaktif berbasis daring.

“Selain itu, Ocelli juga dilengkapi dengan sensor cahaya, anemometer untuk mengukur kecepatan angin, dan menggunakan tenaga surya, sehingga ramah lingkungan dan bersifat portable,” terang Dina lagi.

Dina menjelaskan bahwa akurasi pemantauan ini juga berdampak pada pengurangan penggunaan pestisida kimia.

“Selama ini, banyak petani langsung menyemprot pestisida begitu melihat keberadaan serangga, tanpa menghitung ambang batas kerusakan. Dengan Ocelli, penggunaan pestisida bisa ditekan karena petani hanya akan bertindak saat diperlukan,” tandasnya.

Diuraikan Dina, saat ini, spesies serangga yang dapat dipantau oleh Ocelli antara lain wereng cokelat, wereng sangit, dan planthopper.

“Ke depan, kami berharap alat ini bisa digunakan secara luas oleh petani untuk mendukung pertanian presisi, efisiensi pemantauan, dan pengurangan ketergantungan pada pestisida,” harapnya. (wds/drw)