Yogyakarta, suarapasar.com : Pemkab Kulon Progo dan Gunungkidul diminta membuat perencanaan yang matang terkait pengembangan infrastruktur dan objek wisata di wilayahnya masing-masing.
Hal ini ditekankan Sri Sultan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Infrastruktur dan Objek Wisata bersama Pemkab Kulon Progo dan Gunungkidul di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Kamis (27/3/2025).
Dengan perencanaan yang matang itu, nantinya para investor yang akan terlibat dalam pengembangan di daerah tinggal mengikuti perencanaan yang telah dibuat.
“Nah, investor bisa diarahkan pada kawasan-kawasan yang sudah ditentukan dalam perencanaan. Biar pengembangan wilayah bisa teratur, kawasan pemukiman sendiri, kawasan industri sendiri. Jadi tidak dicampur hotel dengan pemukiman,” ungkap Sultan.
Ditambahkan Sultan, desain pengembangan wilayah harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk akses jalan, fasilitas listrik, bahkan aliran keluar masuk air.
“Dengan perencanaan yang matang, tentu bencana juga bisa dicegah,” tandas Sultan.
Selain itu, perencanaan infrastruktur yang dilakukan juga harus melihat kemanfaatan adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan.
“Bagaimana lingkungan di sekitarnya juga ikut tumbuh. Kita rugi kalau misalnya orang-orang keluar bandara langsung masuk tol. Harapannya, pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar juga bisa ikut bertumbuh, jangan hanya menjadi tempat lewat,” tegas Sultan lagi.
Sri Sultan Hamengku Buwono X juga berharap agar penggunaan dana keistimewaan DIY tidak hanya sekedar membiayai kegiatan kebudayaan dalam arti sempit saja, tetapi juga bisa memberikan manfaat pada wilayah, meski tumbuhnya hanya di tingkat kalurahan.
Jika ada kegiatan budaya yang digelar, bisa dilakukan perhitungan terkait pertumbuhan ekonominya.
“Jangan sampai kegiatan budaya yang dilakukan tidak bisa berkelanjutan hanya karena keterbatasan dana. Kalau gaji para seniman tidak bisa untuk hidup setidaknya sebulan, bagaimana bisa kita melakukan regenerasi seniman,” kata Sri Sultan.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, pihaknya lebih selektif dalam memilih dan memberikan izin kepada investor yang ingin ikut mengembangkan Gunungkidul.
Terdapat beberapa prioritas penanganan infrastruktur jalan di wilayahnya. Diantaranya, rekonstruksi jalan provinsi Clongop-Ngalang, pembangunan jalan baru Kepek-Ngobaran, serta rehabilitasi dan pembangunan jalan menuju kawasan wisata pantai selatan.
“Selain upaya peningkatan keselamatan pengguna jalan rekonstruksi beberapa ruas jalan provinsi dilakukan untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Bupati Kulon Progo, R. Agung Setyawan mengatakan, pihaknya kini tengah berupaya menarasikan kembali Kulon Progo agar semakin menarik bagi wisatawan.
“Kami juga berencana melakukan benchmarking ulang untuk meningkatkan bidang pariwisata kami,” katanya. (Wds/drw)